Jumat, 14 Agustus 2015

analisis mitigasi bencana banjir

makalah geografi "analisis mitigasi bencana banjir"

A.Pengertian bencana banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya. Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.



B.  Jenis-Jenis Bencana Banjir
Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana alam yang mudah terjadi. Hal ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
*      Banjir Bandang
Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah.
*      Banjir Hujan Ekstrim
Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air.
*      Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman
Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran – sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah.
*      Banjir Pantai (ROB)
Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena ROB adalah Semarang.
*      Banjir Hulu
Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.
C.Faktor Penyebab Bencana Banjir
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun tempat yg rendah. Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-sungai dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap ke udara (evapotranspirasi). Ada dua faktor perubahan kenapa banjir terjadi : Pertama ,perubahan lingkungan dimana didalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang. Dan kedua adalah perubahan dari masyarakat itu sendiri.
 Berikut merupakan penyebab banjir :
*  Ilegal Loging (Penebangan hutan liar)
Menurut Yuwono (2005) pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0% akan meningkatkan laju erosi sebesar 10%, 60% dan 90%. Akibat dari erosi ini tanah menjadi padat, proses infiltrasi terganggu, banyak lapisan atas tanah yang hilang dan terangkut ke tempat-tempat yang lebih rendah, tanah yang hilang dan terangkut inilah yang menjadi sedimentasi yang dapat mendangkalkan waduk2, bendungan2 dan sungai2. setelah terjadi seperti itu, kapasitas daya tampung dari saluran irigasi tersebut menjadi lebih kecil yang akhirnya dapat menyebabkan banjir walaupun dalam kondisi curah hujan normal. Menurut Priatna (2001) kerusakan tanah akibat terjadinya erosi dapat menyebabkan bahaya banjir pada musim hujan, pendangkalan sungai atau waduk2 serta makin meluasnya lahan-lahan kritis.
*    Bertumpuknya sampah pada saluran air
Perilaku masyaakat yang satu ini memang sudah menjadi kebiasaan yang susah di hilangkan, karena masyarakat memang sudah terbiasa untuk membuang sampah di sungai ataupun selokan akibat tidak adanya lahan untuk membuang sampah, penuhnya tempat penampungan sampah akibat banyaknya volume sampah yang dihasilkan masyarakat ataupun kemalasan masyarakat untuk membuangnya di tempat penampungan sampah hal inilah yang membuat warga menjadi terbiasa membuang sampah pada saluran air yang membuat, saluran air menjadi terbuntu oleh sampah dan berakibat meluapnya air yang seharusnya melewati saluran air menjadi meluap akibat tidak bisa melewati saluran air tersebut yang membuat daratan sekitarnya menjadi tergenang air.
*    Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan reboisasi pada daerah / hutan yang baru di tebangi.
Pemanfaatan kayu hutan untuk dijadikan bahan baku produksi membuat manusia melakukan penebangan hutan, namun tidak semua penebang hutan melakukan penebangan hutan dengan sistem tebang pilih, hal inilah yang membuat hutan-hutan menjadi gundul dan tidak ada lagi resapan untuk air hujan yang nantinya turun ke bumi, dan jika tidak ada lagi resapan itu maka air hujan dengan volume banyak akan menjadikan air tersebut  mneggenangi daratan dan menjadi banjir.
*    Tidak adanya lagi tanah resapan
Ketidadaan tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya meresapnya dikala hujan turun ke bumi, membuat tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir.
*       Curah hujan yang tinggi
Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini hujan yang terjadi mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi. Akibat keadaan ini saluran-saluran yang ada tidak mampu lagi menampung besarnya aliran permukaan dan tanah-tanah cepat mengalami penjenuhan.

*       Adanya Global warming
Akibat global warming / pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan, makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya dan kadang sangat rendah. Berdasarkan analisis statistik data curah hujan dari tahun 1900 sampai tahun 1989 terhadap variansi hujan dengan menggunakan uji F dihasilkan bahwa telah terjadi perubahan intensitas hujan untuk lokasi Ambon, Branti, Kotaraja, Padang, Maros, Kupang, Palembang, dan Pontianak (Slamet dan Berliana, 2006). Berdasarkan kajian LAPAN (2006) banjir yang terjadi di Jakarta Januari tahun 2002, Juni 2004 dan Februari 2007 bertepatan dengan fenomena La Nina dan MJO (Madden-Julian oscillation), kedua fenomena ini menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan diatas normal. Memang, berdasarkan kesimpulan penelitian tersebut bukan hanya faktor iklim yang menyebabkan terjadinya banjir, tp juga di sebabkan oleh perubahan penggunaan lahan dan penyempitan saluran drainase (sungai).
*       Perubahan penggunaan lahan
penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan, ladang dll sedangkan tutupan lahan itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan bumi menyebabkan semakin tingginya aliran permukaan. Aliran permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi tanah. Menurut Castro (1959) tingkat aliran permukaan pada hutan adalah 2.5%, tanaman kopi 3%, rumput 18% sedangkan tanah kosong sekitar 60%. Sedangkan berdasarkan penelitian Onrizal (2005) di DAS Ciwulan, penebangan hutan menyebabkan terjadinya kenaikan aliran permukaan sebesar 624 mm/th. Itu baru perhitungan yg di lakukan pada daerah hutan yg ditebang dimana masih ada tanah yang bisa meresapkan air. Hasil penelitian Fakhrudin (2003) dalam Yuwono (2005) menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan di DAS Ciliwung tahun 1990-1996 akan meningkatkan debit puncak dari 280 m3/det menjadi 383 m3/det, dan juga meningkatkan persentase hujan menjadi direct run-off dari 53 % menjadi 63 %. Dalam makalah yang sama Yuwono (2005) juga mengungkapkan pengurangan luas hutan dari 36% menjadi 25%, 15% dan 0% akan menaikkan puncak banjir berturut-turut 12,7%, 58,7% dan 90,4%.

D.Dampak Dari Bencana Banjir
Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah melanda. Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan banyak orang bila terkena musibah banjir. Oleh karena itu perlindungan jiwa pun diperlukan bagi yang tinggal di pemukiman rawan banjir. Berikut dampak-dampak terhadap lingkungan karena banjir :
*     Banjir dapat merusak sarana dan prasarana umum
 karena banjir dapat merusak bahkan menghancurkan rumah, gedung, mobil atau angkutan umum.
*     Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi darat.
Bila bencana banjir datang banyak jalanan yang lumpuh dan tidak bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena genangan air yang cukup tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu melewati daerah tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh dan macet total. Selain mobil dan motor, lalu lintas kereta api pun jadi terhambat akibat banjir.
*     Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda dan jiwa.
Banyak yang kehilangan harta benda bila benca banjir datang, dan juga kehilangan berbagai macam peralatan rumah karena banjir yang memasuki rumah terutama benda elektronik. Yang paling berharga apabila bencana banjir ini sampai merenggut korban jiwa.
*     Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari
 seperti kegiatan bekerja dan sekolah. Bencana banjir membuat semua orang kehilangan kegiatan karena banyak sekolah yang terkena banjir dan jalur transportasi lumpuh yang menyebabkan banyak orang tidak dapat berangkat kekantor.
*     Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik.
 Jika bencana banjir melanda suatu tempat, maka tempat tersebut akan terkena pemadaman listrik untuk mencegah terjadinya musibah lain seperti listrik kornslet. Dengan tidak adanya listrik akan membuat aktifitas terhenti.
*     Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar.
 Luapan air banjir dapat membuat lingkungan menjadi kotor akibat sampah-sampah yang menumpuk atau sampah yang tergenang akibat banjir tersebut.
*     Banjir dapat menyebabkan erosi dan tanah longsor.
 Semakin deras hujan turun maka semakin tinggi air banjir yang menyebabkan tanah dan jalan terkikis dan dapat menjadi longsor.

E. Daerah Rawan Bencana Banjir
F.  Tindakan Mitigasi Bencana Banjir
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian akibat banjir, tindakan yang perlu dilakukan:
1.Kenali Penyebab Banjir
 - Curah hujan tinggi.
 - Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut.
 - Terletak di suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit.
 - Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang sungai.
 - Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
 - Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.

 2. Tindakan untuk Mengurangi Dampak Banjir
 - Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
 - Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
 - Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai.
 - Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin mengadakan program pengerukan sungai.
 - Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
 - Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai rawan banjir.

 3. Yang Harus Dilakukan Sebelum Terjadi Banjir
 - Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat, membersihkan lingkungan sekitar, terutama di saluran air atau selokan, dari timbunan sampah.
 - Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW.
 - Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, salah satunya mengangkat penanggung jawab posko banjir.
 - Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi.
 - Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau melakukan konfirmasi.
 - Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan kondisi air.
 - Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio baterai, senter, korek gas, dan lilin.
 - Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih.
 - Siapkan obat-obatan darurat.
 - Amankan dokumen penting.

 4. Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
 - Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
 - Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
 - Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir, serta segera amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
 - Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait.

 5. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
 - Secepatnya membersihkan rumah, terutama bagian lantai, lalu gunakan antiseptik untuk membunuh kuman.
 - Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering mewabah setelah kejadian banjir.
 - Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit.
 - Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Zadatul Fik Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template